Selepas Liga Italia Serie A musim 2005/2006 adalah masa-masa paling getir bagi Juventini. Betapa tidak? Gara-gara skandal calciopoli, dua gelar scudetto La Vecchia Signora pada musim itu dan musim sebelumnya dicopot. Yang lebih menyakitkan, Juventus diturunkan paksa ke Serie B.
Kala Nyonya Tua ambruk lantaran berkasus, Inter Milan justru melaju mulus. Satu dari dua gelar scudetto yang dilucuti dari Bianconeri diserahkan kepada Nerazzurri yang pada musim 2005/2006 finish di posisi ke-3. Inter berhak juara karena si runner-up AC Milan terkena pengurangan poin, tersangkut rangkaian perkara yang sama.
Ketika Inter Milan Dominan
Betapa gembiranya Internazionale, terlebih sang presiden saat itu, Massimo Moratti. Setelah 11 tahun menahkodai Il Biscione, baru kali ini scudetto datang meskipun lewat putusan pengadilan. "Saya sangat puas atas penyerahan gelar juara itu kepada klub yang berperilaku benar," sebutnya.Roberto Mancini yang kala itu membesut Inter pun tak kalah girangnya. "Saya bahagia. Tanpa mempedulikan bagaimana gelar itu dicapai, sudah benar untuk memberi penghargaan kepada mereka yang telah mempersembahkan hal yang terbaik dan selalu berlaku jujur,” ucap Mancini.
Sejak saat itu, sepakbola Italia serasa jadi milik Nerazzurri. Terlebih musim 2006/2007 karena para rival macam AC Milan, Lazio, dan Fiorentina –yang juga berstatus terhukum– harus memulai liga dengan poin minus.
Di akhir musim, Javier Zanetti dan kawan-kawan memuncaki klasemen, mengumpulkan 95 poin, jauh di atas 75 poin milik AS Roma di peringkat kedua. Sementara Juventus tentunya merasa terhina lantaran harus melakoni laga demi laga di liga kasta kedua sebagai hukuman atas keterlibatannya di skandal yang memalukan itu.
Kedigdayaan Inter terus berlanjut hingga beberapa musim ke depan dan berpuncak pada 2009/2010. Di bawah kendali Jose Mourinho yang menggusur Mancini setahun sebelumnya, La Beneamata menjadi klub Italia pertama yang berhasil merengkuh tiga gelar sekaligus dalam satu musim: Scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions.
0 Komentar