Komunitas Literasi Batang Target Membuka Kelas Menulis


(Foto: Foto bersama usai acara diskusi)

BATANG- Pentingnya literasi bagi Komunitas Literasi Batang tergambarkan hingga acara diskusi selesai. Bachtiar, salah satu pengurus Komunitas Literasi Batang, membuka obrolan tentang agenda berikutnya “Agenda selanjutnya,  kita berusaha menggaet penulis-penulis Batang, untuk membuka kelas menulis,” ujarnya diikuti sorotan tajam matanya.

Sabtu pagi, (30/12) Komunitas Literasi Batang mengadakan diskusi bertajuk “Diskusi Literasi Bersama Komunitas Taman Baca Se-Batang”. Komunitas ini menghadirkan dua pemateri yakni Rahwan Astyo Wibowo, Kasubbag Program Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, membahas tentang literasi dan Eva Rafiqoh, Komunitas Eja 2.0 tentang kepenulisan.

Diskusi yang berlangsung di Pelataran Pendopo Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Batang ini membahas tentang tantangan literasi masa depan di Kabupaten Batang. Rahwan, membuka diskusi tentang pentingya literasi.

Rahwan bercerita salah satu masyarakat Desa Bawang, Kabupaten Batang, telah mengembangkan ayam hibrida karena mengaku membaca buku tentang cara beternak ayam hibrida dari perpustakaan.

“Karena membaca, ia bisa mengembangkan ayam hibridanya secara mandiri,” ujar Rahwan.

Peserta diskusi yang lain Eva, berpendapat, munculnya sebuah riset tentang minimnya minat baca di Indonesia oleh Unesco tahun 2012, adalah pertanda Indonesia, harus segera memprioritaskan literasi.

“Selain itu, munculnya Permendikbud tentang Budi Pekerti nomor 23 tertahun 2015 yang di dalamnya ditulis sebuah gerakan unggulan bernama Gerakan Literasi Bangsa (GLB), serta diumumkan Najwa Sihab sebagai duta baca Indonesia adalah pertanda kebangkitan literasi di Indonesia di abad 21 ini,” paparnya.

Tanggapan lain datang dari peserta diskusi, yakni Vicky Prasetya mengusulkan adanya sebuah gerakan literasi yang dibentuk. Yakni, membuat 'virus' untuk ditularkan ke pemuda-pemuda Batang.

"Kita dapat menyebarkan ini dengan mendekati ikatan pemuda di kampung-kampung," ujar Vicky.

Pentingnya literasi bagi Komunitas Literasi Batang tergambarkan hingga acara diskusi selesai. Bachtiar, salah satu pengurus Komunitas Literasi Batang, membuka obrolan tentang agenda berikutnya “Agenda selanjutnya,  kita berusaha menggaet penulis-penulis Batang, untuk membuka kelas menulis,” ujarnya diikuti sorotan tajam matanya.

Kepenulisan

Selain diskusi tentang literasi, materi penulisan juga diberikan oleh Eva. Eva memberikan kiat-kiat menulis dengan mudah dan unik. Yakni usahakan munculkan masalah atau konflik dalam tulisan, mendeskripsikan masalah tersebut dengan detail, ceritakan proses, fokus pada dengan permasalahan, dan yang paling penting disiplinlah terus membuat pertanyaan-pertanyan.

“Permasalahan tidak perlu permasalahan yang jauh dari kita, namun lebih baik yang ada di sekitar kita, misal saya semalam, melihat adik saya bermain sepeda mini di alun-alun, lalu pertanyaan saya adalah, apakah adik saya bahagia bermain di alun-alun Batang ini? Maka itu bisa dijadikan sebuah tulisan, dengan tajuk “Kebahagiaan Sederhana di Alun-alun Batang,” paparnya. (Eva Rafiqoh)

Posting Komentar

0 Komentar