cerbung " Cinta NITA DAN SINTA


Pagi yang cerah, burung-burung berkicau di langit yang terang nan biru. Mentari pagi mulai memancarkan cahaya kehangatan untuk alam semesta, embun di setiap rumput dan bunga mulai mengering dan hilang. Udara pagi begitu sejuk terasa.
"Nita.." suara yang tak begitu asing buatku.
Dia adalah pacarku.Tiyo namanya., sekitar dua bulan kita menjalaninya.  anak baru disekolahku. Anak pindahan dari Surabaya. Aku mendekatinya, yang tak jauh dari aku berdiri.
"Ada apa" jawabku agak cuek
"Baru berangkat ya"
"Udah tau baru sampai gerbang, ini juga mau masuk”.
Tas juga masih aku gendong. Harusnya udah tau kalau aku baru berangkat.
“ Gimana sih"
ujarku sambil memandangnya.
" ya udah ayo masuk " tiyo menggandengku


Ketika sampai dikelas, aku terkejut karna melihat sinta di sana. Sinta adalah sahabat ku dari kecil, dan kini dia mungkin baru pulang dari singapura untuk menjalani kemo penyakit kanker otak yang selama 3 tahun ada padanya. Tapi sinta orang tangguh dan kuat. Dia tetap tersenyum dan terus berusaha menyembunyikan penyakitnya dari temen-temannya dan pasti nya dia ingin penyakit yang ada pada dirinya hilang.
"Sinta... Ya ampun aku kangen banget sama kamu,kok nggak ngabarin aku sih kalau udah pulang. Kan aku bisa main ke rumah"
aku melepas tangan tiyo dan memeluk erat sahabatku ini.
"Iya nita, sory ya, aku sengaja karena aku mau kasih kejutan buat
kalian semua"
sinta melepas pelukannya ketika melihat tiyo.
 "Nita,siapa tuh, anak baru ya
sinta memandang tiyo.

"Iya kenalin ini tiyo, dia anak baru dari Surabaya, udah dua bulan lebihlah dia sekolah di sini" ucapku mengenalkan tiyo dan aku tidak mengatakan bahwa tiyo itu pacarku".
"Hay, senang bisa mengenalmu" ucap tiyo.
"Sinta, iya aku juga" mereka saling berjabat tangan, sinta bahkan memandang tiyo begitu dalam.
Setelah jam pelajaran selesai aku pulang bareng sinta dan sengaja
nggak bareng tiyo.
"Nita.. Tiyo orang nya gimana sih, pendiam ya, sepertinya asik
orangnya, dia juga ganteng
Aku sedikit kaget atas pertanyaan sinta yang seperti itu. Aku memandangnya dan menghentikan langkah kaku ku. Dan aku berusaha menyembunyikan ekspresi wajahku yang mungkin akan membuat sinta bertanya kenapa ataupun membuat sinta bingung.
"Iya, dia asik orangnya, dia juga pintar, sopan lagi"
"Ehm... Kamu punya nomor Hpnya?"
"Punya.. Kenapa?"
"Aku minta dong. Boleh ya.."
"Iya, apa sih yang nggak boleh buat sahabatku" aku mencari kontak tiyo
di Hpku dan setelah ketemu, aku membacakan nomor hp tiyo. Sinta pun
menulisnya di kertas. Karna dia kebetulan nggak bawa hp.
"Makasih ya nita.."
"Iya sama-sama
dalam hati merasakan sakit yang begitu mendalam. Siapa coba yang nggak merasakan hal ini, ketika orang yang di cintainya juga dicintai orang lain. Tapi aku sadar, aku lah yang salah tidak mengatakan bahwa tiyo adalah pacarku. 
Sinta sahabatku dan dia sekarang masih sakit, aku berusaha membuatnya bahagia, jika sinta bahagia akupun akab merasakan kebahagiaan itu. Ternyata sudah sampai di depan rumah sinta. Aku berbangun dari lamunanku tadi.
"Mampir dulu nit"
"Iya makasih, aku langsung pulang saja, lagian udah sore, mau hujan
juga”
“ Tuh langitnya udah mendung. Kapan-kapan aja ya, mampir nya"
"Yaudah, makasih ya, udah nemenin aku pulang dan terima kasih nomor
hpnya, dah... "
lambaian tangan sinta dengan wajah yang pucat. Mungkin dia kecapekan.Sampai nya dirumah, aku langsung menelepon tiyo
"Hallo tiyo,
“sinta udah menghubungi kamu belum, tadi dia minta nomor
mu ke aku.
Tiyo tolong, ..... sementara ini kamu jangan pernah bilang kalau kita pacaran dan jangan pernah cerita tentang hubungan kita. Sepertinya sinta suka sama kamu. Tolong ngertiin  keadaan sinta. Sinta lagi sakit, , kata ibunya dia nggak akan lama lagi bertahan hidup. Karna penyakitnya sudah menyebar keseluruh tubuhnya"
"Tapi..." ucap tiyo
"Sudahlah, tolong kamu jalani semua ini,iya aku memang masih cinta
sama kamu,aku seperti ini demi kebahagiaan sinta sahabatku, aku mohon"


(Bersambung)
  Laila 

Posting Komentar

0 Komentar